Thursday, April 26, 2018

The White Storm (2013)

The White Storm (2013)


Di penghujung bulan november 2017, negara produsen film action terbaik di asia telah merilis sebuah film action dengan judul The White Strom, tak tanggung-tangung film ini menggunakan banyak pemeran pembantu, dibintangi aktor-aktor ternama dan digarap di 2 negara, yaitu Hongkong dan Thailand. Film yang berlatar belakang dunia kriminal ini sukses menyedot perhatian pecinta film action, dengan meraup keutungan sebesar 44.67 juta US$ sudah cukup menasbihkan jika film ini sukses di pasaran. Cerita khas dari film action asia yang memilki alur cerita menarik serta ditunjang totalitas akting dari nama-nama beken seperti Nick Cheung, Louis Koo dan Sean Lau ditengarai menjadi dalang dibalik kesuksean film ini.


3 karakter sentral dil ini adalah Cheung Tsz-wai (Nick Cheung), Ma Ho-Tin (Sean Lau) dan So kin-Chow (Louis Koo), ketiganya merupakan anggota satuan kepolisian Hongkong, lebih tepatnya di unit kriminal khusus narkoba. Karir ketiganya dapat dibilang sukses, mereka sudah meringkus bandar-bandar besar narkoba meski ketiganya punya peran berbeda, Tin dan Tsz-wai lebih banyak bekerja dibalik layar, sedangkan Chow bertugas menjadi mata-mata kepolisian, ia harus berinteraksi langsung dengan dunia kriminal. Tentu saja posisi tersebut membahayakan keselamatan Chow, ditambah lagi ia memiliki istri yang sebentar lagi akan melahirnkan anak pertama mereka.


Desakan sang istri membuat Chow resah, ia meminta Tin dan Tsz-wai membawanya kembali sebagai petugas polisi biasa, namun Tin menolaknya sebab mereka akan ditugaskan untuk menyelesaikan misi besar, yaitu menangkap gembong kriminal yang mengusai peredaran narkoba di segitiga emas yang berasal dari Thailand. Meski setengah hati, akhirnya Chow lebih memilih untuk menjalankan tugas bersama kedua sahabatnya untuk pergi ke Thailand, ia harus merelakan rumah tangganya hancur berantakan. Rupanya misi di Tahiland bukanlah perkara mudah, peran Chow sebagai mata-mata kepolisan hampir terbongkar oleh oknum kepolisian Thailand yang merupakan kaki tangan anggota kriminal.


Mereka harus menghadapi perlawan sengit dari musuh, hal ini yang membuat Chow ciut nyali, ia merasa Thailand bukan tempat yang aman bagi mereka bertiga, ia meminta Tin dan Tsz-wai untuk kembali ke Hongkong, namun Tin tetap optimis dapat menuntaskan misi tersebut dengan cepat. Sampai keesokan harinya mereka mengatur perjanjian dengan Buda Berajah Delapan yang merupakan julukan bagi target operasi mereka kali ini, julukan tersebut disematkan karena ia sangat cerdik dan disegani di dunia kriminal. Dibantu pihak kepolisian Thailand dan FBI, mereka berencana untuk menjebak sekaligus menangkap Budha Berwajah Delapan.


Namun target mereka tidak menampakkan diri di lokasi yang dijanjikan, justru kedua anak beserta anggota keolompoknyalah yang diutus untuk melakukan transaksi jual beli narkoba yang telah direncanakan. Firasat buruk Chow bukanlah isapan jempol belaka, pihak kepolisian yang sudah memenangkaan situasi harus rela diserang oleh helikopter yang tiba-tiba muncul dari belakang hutan. Sontak saja mereka dihabisi dengan mudah, termasuk dari pihak kepolisian Thailand, situasi sulit membuat mereka harus kabur dari kepungan musuh dengan menyandra anak perempuan Budha Berwajah Delapan sebagai kunci agar mereka lolos dari kematian.


Sampai akhirnya mereka bertiga benar-benar dikepung untuk dihabisi nyawanya, Tin meminta Budha Berwajah Delapan untuk melepaskan mereka dengan menurkarkan anak perempuannya sebagai imbalan. Namun sang Budha Berwajah Delapan enggan menuruti permohonan Tin, ia ingin 1 nyawa di bayar dengan 1 nyawa yang berari Tin harus memilih 1 dari 2 sahabatnya untuk ditukarkan dengan anak perempuan Budha Berwajah Depalan. Tin dalam keadan yang sulit, namun ia tidak bisa apa-apa lagi selain harus memilih salah satu sahabatnya, Chow lah yang dipilih Tin untuk diselamatkan, sementara Tsz-wai harus rela dibunuh di depan keduanya.


Mereka berdua pulang dengan kegagalan, harus kehilangan sahabat terbaik mereka. Semenjak kejadian itu, Tin yang dianggap gagal memimpin tim harus rela diturunkan jabatannya hanya menjadi staff administrasi kepolisian, sementara Chow diangkat kembali menjadi petugas kepolisian. Hubungan antara Tin dan Chow menjadi renggang, bahkan keduanya tak saling tegur sapa meskipun bekerja di dalam satu gedung yang sama. Chow merasa bahagia karena ia akhirnya menjalani kehidupan normal, karirnya melesat maju dengan menggantikan jabatan yang dulu ditinggalkan Tin, namun di sisi lain ia merasa sedih sebab ia beserta anak dan istrinya tak lagi bersama.


Hingga suatu hari ditemukan beberapa mayat di tepi laut, salah satu dari mayat tersebut tidak lain adalah anak dari Budah Bewajah Delapan. Ia dibunuh oleh sekelompok gangster lokal saat bertransaksi jual beli narkoba di perairan Hongkong, melihat kejadian tersebut, Tin dan Chow merasa terkejut, mereka merasa bernostalgia dengan kejadian tragis beberapa tahun lalu saat bertugas di Thailand. Bukannya takut justru dendam Tin belumlah padam, ia masih penasaran dan ingin menangkap Budha Berwajah Delapan, untuk itu ia memohon kepada Chow untuk kembali bekerja sama menangkap musuh besar mereka, namun Chow menolak mentah-mentah itikad baik Tin.


Akhirnya Tin memuskan untuk mengusut kasus tersebut seorang diri, mencari tahu siapa dalang dibalik aksi pembunuhan anak dari Budha Berwajah Delapan. Berkat informasi yang didapat dari temannya, Tin berhasil menemukannya siapa dalang di balik aksi pembunuhan tersebyut. Ia mencoba menangkap mereka sendirian, aksinya justru memicu keributan besar. Chow yang sudah mempridiksikan hal ini akan terjadi telah mempersiapkan semuanya, termasuk mengirim anggotanya untuk mengamankan situasi. Ternyata mereka adalah kelompok Dune Kun, kelompok yang dipastikan sebagai pelaku pembunuhan anak Budha Berwajah Delapan.


Ditengah-tengah aksi penangkapan, baik Chow dan Tin keduanya melihat Tsz-wai mengendarai sebuah mobil yang melintas di depan mereka berdua. Melihat hal tersebut, keduanya bergegas untuk mengejar mobil yang diduga dikendarai oleh Tsz-wai. Apakah pria yang berada di dalam mobil benar-benar Tsz-wai? Jika benar, bagaimana mungkin ia bisa selamat dari kejadin maut beberapa tahun silam? Untuk menemukan jawabannya, kamu harus tonton film The White Strom (2013) sampai tuntas, dijamin film ini tidak akan mengecewakan kamu. Kisah persahabatan, cinta dan aksi yang menegangkan dipastikan akan mengaduk-aduk emosi penontonnya.


The White Strom (2013) adalah salah satu film action yang punya kwalitas mumpuni dari segala sisi, oleh karena itu film ini berhak mendapat nilai 8.5/10, kamu dapat mendownloadnya secara gratis di LK21.pw. Kamu juga bisa untuk memberikan kritik dan saran untuk kami, serta request judul film yang ingin kami ulas di blog ini. Caranya cukup mudah, kamu cukup mengirim email ke akun pemilik blog ini, dan jangan lupa untuk share artikel ini dan kunjungi terus blog kami ya.

0 komentar:

Post a Comment